Teknologi
Informasi di Indonesia cukup cepat sekali berkembang akhir-akhir
ini setelah sempat terhenti beberapa waktu lalu karena badai krisis. Tetapi 2
tahun belakangan mulai banyak perusahaan mulai investasi pada Teknologi
Informasi. contohnya dari infrastuktur makin banyaknya jaringan yang di bangun
baik jaringan kable ataupun wireless. adanya gateway IIX yang baru di tahun
lalu, dan masih banyak lagi.Gadget (Bahasa Indonesia: acang) adalah suatu istilah
yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau
instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang
umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget dianggap dirancang secara
berbeda dan lebih canggih dibandingkan teknologi normal yang ada pada saat
penciptaannya. [wikipedia red-]
Apakah yang dimaksud dengan gaya hidup digital ?
Gaya hidup digital (digital
lifestyle) adalah istilah yang seringkali digunakan (salah
satunya oleh Bill Gates) untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat
dengan teknologi informasi. Teknologi informasi di sini berperan mengefisienkan
segala sesuatu yang kita lakukan dengan satu tujuan: mencapai produktivitas
maksimum. Tentu tidak dapat dibantah lagi (tidak bisa tidak/wajib) bahwa
teknologi informasi memang berperan besar dalam meningkatkan efisiensi.
Selain itu ada satu landasan penting yang harus
kita miliki, yaitu attitude yang benar. Attitude yang benar ini berbicara
mengenai sifat-sifat karakter seperti disiplin, mau mengembangkan diri
terus-menerus, dan selalu melakukan segala sesuatu sebaik mungkin (spirit of
excellence). Tanpa attitude yang benar, teknologi informasi secanggih apapun
tidak akan membawa kita mencapai produktivitas maksimum.
Dari sini jelas, bahwa produktivitas maksimum hanya
dapat dicapai bila kita memiliki landasan attitude yang benar, dan dengan
bantuan teknologi informasi. Karena itulah mari kita bersama-sama didalam
koperasi forex
untuk bangkit dan maju bersama di era digital sekarang ini
Keuntungan dan KelemahanPesatnya perkembangan teknologi informasi bila tidak disikapi secara hati-hati akan berdampak serius bagi budaya bangsa, kata dekan sekolah pascasarjana (SPs) Institut pertanian Bogor (IPB), Khairil Anwar Notodiputro.
Seperti dilansir dari Antara, Khairil Anwar Notodiputro mengingatkan perkembangan TI harus dilihat dari perspektif kepentingan bangsa. Perkembangan TI jangan sampai menggerus budaya bangsa yang akan berimplikasi pada semakin lunturnya jati diri bangsa di mata dunia.
“TI berpotensi besar menggerus budaya bangsa. Kita harus melakukan sesuatu agar perkembangan TI tidak membawa dampak negatif bagi kebudayaan nasional,” papar Khairil.
Menurut nya, TI memiliki dua dampak sekaligus. TI ibarat pisau bermata dua. pertama, TI akses informasi tanpa batas yang amat besar manfaatnya bagi perkembangan manusia. Pasalnya TI menawarkan berbagai informasi terbaru mengenai pengetahuan dan kemajuan. Dengan kehadiran TI dunia menjadi tak bersekat dan tanpa batas.
Kedua, sisi lain yang ditimbulkan TI berupa kemungkinan hancurnya jati diri bangsa akibat agresi informasi tanpa henti. Agresi informasi tersebut berdampak pada penggerusan budaya bangsa.
“Saat ini kita harus melakukan sesuatu, agar manfaat TI positif bagi kepentingan bangsa,” tuturnya.
“Menolak TI merupakan langkah mundur yang tidak mungkin dilakukan. Yang harus dipikirkan bersama bagaimana dampak negatif yang ditimbulkan bisa terus dieleminir, sehingga kekuatiran yang muncul akan tergerusnya budaya bangsa dapat diatasi,” paparnya.
(dat05/Bogor)
Dampak terhadap Masyarakat.
Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap jati diri budaya bangsa. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengakses secara real-time informasi terkini yang terjadi di belahan dunia manapun dan tidak ada batasan sama sekali (borderless).
Namun demikian, di sisi yang lain ternyata perkembangan IT dapat berbahaya karena dikhawatirkan dengan begitu kencangnya aliran informasi tersebut dapat menyebabkan jati diri dan budaya bangsa ikut luluh lantak terbawa arus.
Memang di setiap kisi-kisi kehidupan terdapat dua hal yang saling berseberangan. Ibarat dua sisi mata uang, akibat dari suatu perkembangan hidup dapat menyebabkan kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan rohani – di samping kecerdasan jasmani – sehingga kemajuan yang dicapai oleh umat manusia dapat diseleraskan dan diarahkan kepada kepentingan bersama dan lebih diutamakan untuk hasil yang positif.
Baca selengkapnya ya akibat perkembangan teknologi informasi pada jati diri budaya bangsa. Jangan lupa disimak tips membentuk tubuh ideal indah tapi tetap asyik dan senang.
Budaya Bisa Tergerus Pesatnya Perkembangan TI
Pesatnya perkembangan teknologi informasi bila tidak disikapi secara hati-hati akan berdampak serius bagi budaya bangsa, kata Dekan Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Prertanian Bogor (IPB), Prof Dr Khairil Anwar Notodiputro.
Dalam perbincangan dengan ANTARA di Bogor, Minggu (30/8), Khairil Anwar Notodiputro mengingatkan perkembangan TI harus dilihat dari perspektif kepentingan bangsa. Perkembangan TI jangan sampai menggerus budaya bangsa yang akan berimplikasi pada semakin lunturnya jati diri bangsa di mata dunia.
“TI berpotensi besar menggerus budaya bangsa. Kita harus melakukan sesuatu agar perkembangan TI tidak membawa dampak negatif bagi kebudayaan nasional,” papar Prof Khairil.
Hemat dia, TI memiliki dua dampak sekaligus. TI ibarat pisau bermata dua. Pertama, TI menawarkan akses informasi tanpa batas yang amat besar manfaatnya bagi perkembangan manusia. Pasalnya TI menawarkan berbagai informasi terbaru mengenai pengetahuan dan kemajuan. Dengan kehadiran TI dunia menjadi tak bersekat dan tanpa batas.
Kedua, sisi lain yang ditimbulkan TI berupa kemungkinan hancurnya jati diri bangsa akibat agresi informasi tanpa henti. Agresi informasi tersebut berdampak pada penggerusan budaya bangsa.
“Saat ini kita harus melakukan sesuatu, agar manfaat TI positif bagi kepentingan bangsa. Menolak TI merupakan langkah mundur yang tidak mungkin dilakukan. Yang harus dipikirkan bersama bagaimana dampak negatif yang ditimbulkan bisa terus dieleminir, sehingga kekuatiran yang muncul akan tergerusnya budaya bangsa dapat diatasi,” paparnya.
Karena itu mengingat pentingnya TI dalam kehidupan, kuliah perdana SPs IPB pada hari Jumat (28/8) lalu, Pascasarjana IPB mengundang Menteri Komunikasi dan Informatika (Memkominfo) Prof Dr M Nuh DEA. Nuh diminta mengisi kuliah perdana di Pascasarjana IPB mengenai seputar mnafaat TI bagi penyelenggaraan pendidika Pascasarjana.
“Kita perlu memanfaatkan keunggulan dan kegunaan TI bagi kemaslahatan bangsa. TI harus dimanfaatkan untuk memperkuat jatidiri nasional dan melestarikan budaya bangsa,” imbuh dia. Dari: http://republika.co.id/
Bagaimana Kita Menyikapi?
Dalam menyikapi perkembangan Teknologi yang semakin pesat, sebaiknya kita mempertimbangkan dengan skala prioritas, apakah ini memang kebutuhan kita atau hanya sebagai penggemar teknologi? Kita yang mengendalikan teknologi dan bukan kita yang dikendalikan oleh teknologi. Meskipun kita mampu untuk mendapatkan itu semua, asalkan kita tidak termotori oleh teknologi, bisa dikatakan kita mampu mengambil sikap yang benar. Atau mungkin anda sebaliknya?
Referensi:
http://besteasyseo.blogspot.com/2009/08/dampak-teknologi-informasi-budaya.htmlhttp://www.google.co.id
http://id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar