Kamis, 03 Januari 2013

MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH PERMODALAN KOPERASI MELALUI APLIKASI MODEL KOGNITIF GAGNE

Abstrak
Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan hasil belajar mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi pada mata kuliah Permodalan Koperasi hingga memperoleh nilai rerata minimal “B+” sebagai efek pembelajaran (instructional effects) yang diciptakan dosen dan (2) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa sebagai efek sertaan (nurturant effects). Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk kelas yang berjumlah 40 mahasiswa. Penelitian dirancang untuk 3 siklus, setiap siklus dimulai dengan tahap perencanaan, implementasi tindakan, tahap observasi dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi, dan diakhiri dengan revisi untuk rencana dan pelaksanaan siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah siklus III, nilai rata-rata hasil belajar mencapai 75,67. Motivasi belajar mahasiswa mencapai kriteria tinggi. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Hal ini berarti bahwa jika motivasi belajar siswa tinggi maka hasil belajar siswa akan tinggi pula. Sebagai simpulan akhir dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran  dengan menerapkan model pembelajaran kognitif Robert Gagne pada mata kuliah Permodalan Koperasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa. 

1. Pendahuluan
Jika hasil belajar dijadikan ukuran penguasaan kompetensi, kenyataan yang terjadi adalah hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Permodalan Koperasi pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jambi dalam dua tahun terakhir ini belum optimal (tidak mencapai rerata minimal B/70). Rerata hasil belajar yang dicapai mahasiswa tahun akademik 2003/2004 adalah 6,45 dan tahun akademik 2004/2005 adalah 6,57, yang berarti  mahasiswa hanya mencapai penguasaan kompetensi sebesar 64,5% dan 65,7%. Padahal sesuai dengan sifat dan tuntutan mata kuliah ini hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah Permodalan Koperasi ini seharusnya tinggi, paling tidak mencapai nilai rerata 70 atau nilai B.  Jika fenomena ini dianalisis untuk mencari penyebab masalahnya, dari hasil observasi awal diketahui bahwa penyebab masalah ini terdiri dari berbagai faktor yang satu sama lain saling berkaitan. Dengan bantuan analisis fish-bowl (tulang ikan) ditemukan bahwa penyebab belum optimalnya hasil belajar mata kuliah Permodalan Koperasi, antara lain (1) rendahnya motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa dan (2) kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan dosen. 
Berdasarkan temuan penyebab masalah tersebut dan analisis akar sebab ditemukan beberapa faktor yang memiliki probabilitas tinggi dan bobot pengaruh besar terhadap rendahnya motivasi dan hasil belajar mahasiswa. Penyebab tersebut antara lain kurangnya kemampuan mahasiswa dalam proses hitung-menghitung (matematika) dan tidak tersedianya buku ajar yang memadai sementara buku teks di perpustakaan terbatas, sehingga daya tarik terhadap sajian mata kuliah ini menjadi rendah. Dari pihak dosen, ditemukan antara lain kurangnya upaya dosen untuk membangkitkan perhatian, menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran, merangsang ingatan (misalnya tidak memberikan prates (pretest)), tidak memberikan umpan balik dari penilaian unjuk kerja mahasiswa (misalnya tidak mengembalikan hasil penilaian tugas, tes formatif maupun tes sumatif), dan tidak memberi bimbingan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar di luar kegiatan tatap muka.
                Apabila kenyataan ini dibiarkan, maka peningkatan mutu hasil pembelajaran, peningkatan IPK mahasiswa dan atau peningkatan mutu lulusan yang memiliki daya saing dan daya sanding yang tinggi tidak akan menjadi kenyataan, padahal hal tersebut merupakan wujud paradigma baru, akuntabilitas dari setiap insan profesional tenaga kependidikan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian tindakan dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran tertentu yang sekaligus dapat menghasilkan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa. Sebagaimana dikemukakan Merriam dan Simpson (1984), penelitian tindakan didesain untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan atau untuk memecahkan masalah dengan cara aplikasi langsung di dalam kelas atau dunia kerja.
Setelah mempelajari berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan, maka secara hipotesis model pembelajaran yang memungkinkan dapat tercapainya dua hal sekaligus yaitu motivasi dan hasil belajar seperti disebutkan di atas adalah model pembelajaran kognitif jurusan PIPS/FKIP, dimana hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang signifikan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan yang dicerminkan oleh  tingginya indeks prestasi kumulatif mahasiswa.

0 komentar:

Posting Komentar